AI Content Chat (Beta) logo

sang ayah secara otomatis akan Sang anak bungsu dianggap tidak patut memimpin bukan hanya kurang atau memberi nasihat di ajar pada Ayahnya, ia sinagoge. habiskan warisannya untuk berfoya-foya Banyak orang pasti hidup dalam dosa. memintanya tidak mentolerir Namun Sang Ayah kesalahan anak bungsunya dan tetap menunggu segera menolak mengakui anak dengan setia, terus bungsu itu sebagai anaknya. merindukan anaknya Akan tetapi tidak demikian. pulang kembali untuk Sang ayah, yang dianggap memeluknya lagi. bodoh ini, tidak membela diri Begitu juga dengan atau berusaha melindungi status Allah. Karena kasih- sosialnya di hadapan masyarakat Nya yang begitu yang mencemoohnya. besar bagi kita, Ia Kasihnya pada anaknya jauh terus menunggu kita lebih kuat daripada anggapan berbalik dari jalan budaya dan kebutuhannya yang penuh dosa, dan untuk dihormati masyarakat. kembali lagi dalam Ia tidak melupakan anaknya. Ia pelukan-Nya. merindukannya dan menunggu anaknya pulang dengan sabar. Aramaik untuk pertobatan. Sadarnya Ketika melihat dari kejauhan Sang Anak bahwa anaknya pulang, alih- alih marah atau mengusirnya, Anak bungsu itu pun sang ayah malah menyambut menyadari keadaannya dan anak “kurang ajar” itu pulang ke rumah ayahnya dengan pelukan, ciuman, dengan gentar. Menyadari memakaikan jubah, cincin dan keadaan adalah ungkapan kasut kebesaran. Sang ayah 3

VESSEL 23 Mei 2021 - Page 3 VESSEL 23 Mei 2021 Page 2 Page 4